SERAT
KIDUNGAN KAWEDHAR
PUPUH
DHANDHANGGULA
Serat Kidungan Kawedhar adalah serat karangan Sri
Sunan Kalijaga. Serat ini mengandung pengetahuan pemujian atau pengetahuan
perdukuanan yang diambil dari daya kekuatan gaib. Serat ini bisa menjadi
kepercayaan orang banyak, bahwa hanya dengan disimpan dan dibaca saja, sudah
dapat member daya untuk keselamatan dan dapat dipakai sebagai penangkal
penyakit.
Serat ini juga menjelaskan kebenaran ilmu gaib
dengan daya kewibawaannya, serta perincian cara-cara pelaksanaannya. Tetapi
selalu ditutup-tutupi dengan kiasan sindirian yang sangat tebal selubungnya.
Jika hanya dibaca sepintas saja tidak akan mengerti dan memahami makna
sebenarnya. Memahami dan mencocokkan dengan ilmu pengetahuan, akan terlihat
bahwa terdapat ajaran yang menerangkan asal usul manusia dan daya kekuatan
gaib. Jadi kebenaran ajaran ini membawa kekuatan, jika pelaksanaannya dilakukan
sesuai petunjuk. Nantinya akan terdapat keselarasan dengan tata pergaulan hidup
masyarakat yang menggunakan ilmu pengetahuan.
Pada pupuh Dhandhanggula terdapat 45 pada, yaitu:
- Ana
kidung rumeksa ing wengi
Teguh ayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabeh
Jim setan datan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah panggawe ala
Gunane wong luput
Geni temahan tirta
Maling adoh tan ana ngarah ing kami
Tuju duduk pan sirna
Terjemahan :
Terdapat lagu pujian yang berawal dimalam hari
Kokoh baik terhindar dari sakit
Terhindar dari semua bahaya
Jin dan setan tidak mau
Penenungan tidak ada yang berani
Termasuk perbuatan buruk
Oleh fitnah orang bersalah
Apipun menjadi air
Pencuri menjauh tiada yang mengancam kami
Tenung-tenung semua binasa
Lagu
pujian baiknya dilakukan setiap malam, agar apa yang diinginkan dapat tercapai
dan mendapatkan keselamatan serta kesehatan. Sehingga makhluk halus, gangguan
manusia, dan penyakit tidak ada yang mendekat. Dimalam hari ada malaikat yang
tugasnya memberikan wahyu, disaat itu kita mempunyai kesempatan yang lebih
dalam memperoleh anugrah. Pada siang harinya adalah waktu untuk mencari
penghidupan, baik mencari ilmu maupun rejeki.
- Sakehing
lara pan samya bali
Sakeh amapan samya miruda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tiba ing wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aheng lemah sangar
Songing landhak guwaning wong lemah miring
Myang pakiponing merak
Terjemahan:
Segala rasa sakit sembuh
Segala hama terberantas
Pandangannya berbelas kasihan
Segala senjata tidak mengenai
Bagaikan kapuk terjatuh pada besi
Segala bisa tawar
Binatang buas jadi jinak
Pohon aneh tanah angker
Liang landak jadilah gua untuk orang berlaku jahat
Dan tempat merak bermandi pasir
Dengan
lagu pujian semua marabahaya akan menghindar, sekalipun terkena akan segera
hilang seperti tidak terjadi sesuatu. Kita akan dilindungi dengan keselamatan
dan kebenaran. Terjadinya seorang anak, karena adanya laki-laki dan perempuan,
yaitu bapak dan ibu.
- Pagupakaning
warak sakalir
Yen winaca ing sagara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Sakathahing rusul
Pandadi sarira tunggal
Ati Adam utekku bagenda Esis
Pangucapku Ya Musa
Terjemahan:
Tempat berkubang semua badak
Jika dibaca di laut jadi kering
Akhirnya selamatlah semuanya
Sebab badan atau diri yang baik
Dikelilingi bidadari
Dikawal atau dijaga malaikat
Semua utusan Allah
Semua berbadan Satu
Berhati Adam
Otakku Nabi Sis
Pengucapanku Ya Musa
Terciptanya
manusia itu karena kehendak Allah dengan berbagai daya dan unsur. Dalam tubuh
manusia juga terdapat malaikat atau juga utusan Allah yang selalu menjaga kita.
Dengan segala apa yang sudah diperoleh, diharapkan kita selalu berada pada
jalan yang benar.
- Napasku
Nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakub pamiyarsaningwang
Yusup ing rupaku mangke
Nabi Dawud swaraku
Jeng Suleman kasekten mami
Nabi Ibrahim nyawa
Idris ing rambutku
Baginda ‘Li kulitiwang
Getih daging Abu Bakar Ngumar singgih
Balung bagenda Ngusman
Terjemahan:
Nafasku ialah Nabi Isa terpuji
Nabi Yakub sebagai pendengaranku
Yusuflah wajahku
Nabi Daud itulah suaraku
Sri Sulaiman kesaktianku
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku
Idrislah rambutku
Baginda Ali Kulitku
Darah dan dagingku tentu saja Abu Bakad dan Umar
Sedang tulangku Baginda Usman
Baik
yang didalam maupun diluar semuanya dapat menimbulkan perbuatan yang terpuji.
Dengan kesungguhan kita dapat menjadi manusia seperti orang-orang atau suri
tauladan yang telah mendahului kita.
- Sungsumingsung
Patimah linuwih
Kang minangka rahayuning angga
Ayub minangka ususe
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku Ya Muhammad
Panduluku rusul
Pinayungan Adam sarak
Sampun pepak sakathahing para nabi
Dadya salira tunggal
Terjemahan:
Sumsumku ialah Siti Fatimah terpuji
Sebagai keslamatan diriku
Nabi Nuh adalah jantungku
Nabi Yunus otot-ototku
Mataku Ya Muhammad
Penglihatanku para rasul
Dinaungi syariat Adam
Telah lengkaplah segala nabi
Jadilah satu dalam badanku
Sumsum
kita merupakan titipan ibu yang menyegarkan, jantung pula merupakan perantaran
antara kita dengan Allah yang juga titipan dari ibu. Sedangkang otot adalah
titipan dari ayah. Dengan mematuhi perintah Allah dan memanfaatkan yang kita
punya, kita akan mendapat keselamatan selama-lamanya. Semua yang telah
dijelaskan akan menjadi satu yang berwujud bayi.
- Wiji
sawiji mulane dadi
Apan pencar saisining jagad
Kasamadan dening date
Kang maca kang angrungu
Kang anurat miwah nyimpeni
Dadi ayuning badan
Kinarya sesembur
Yen winacakna ing toya
Kinarya dus rara tuwa aglis laki
Wong edan nuli waras
Terjemahan:
Setitik bibit dapat menjadi
Sehingga tersebar jadi seisi dunia
Terjaga oleh zatNya
Baik yang membaca maupun yang mendengarkannya
Baik yang menuliskannya maupun yang menyimaknya
Akan menjadikan keselamatan diri
Dapat dipakai sebagai obat
Jika dibacakan didekat air
Dapat menjadi air mandi untuk gadis tua segera
berjodoh
Orang gilapun menjadi sembuh
Manusia
berasal dari satu bibit dan akan menjadi banyak. Semua yang merawat, membaca,
mendengar, maupun yang menulis lagu pujian akan mendapatkan berkah. Lagu pujian
akan menjadi penolong bagi kita.
- Lamun
ana wong kadhendha kaki
Wong kabanda lan kabotan utang
Yogya wacanen den age
Ing wanci tengah dalu
Ping salawase wacanen ririh
Luwar ingkang kabada
Kang kadhendha wurung
Aglis nuli sanauran
Mring Hyang Suksma kang utang punika singgih
Kang agring dadi waras
Terjemahan:
Jika ada orang yang didenda, hai anakku
Atau orang terikat dan keberatan hutang
Sebaiknya segeralah bacakan
Pada waktu tengah malam
Bacakanlah perlahan-lahan dua puluh lima kali
Bebaslah orang yang terikat
Yang didenda akan batal
Lalu segeralah kau bayar hutangmu
Kepada Hyang Sukma (Allah) tempat kau berhutang yang
sebenarnya
Yang sakitpun sembuh
Orang
yang mempunyai masalah sebaiknya membaca lagu pujian pada tengah malam sebanyak
dua puluh lima kali. Dengan memuji Allah, semoga masalah yang sedang terjadi
cepat selesai.
- Saparake
bisa anglakoni
Amutiha lawan anawaa
Patang puluh dina wae
Lan tangi wektu subuh
Lan den sabar sukur ring Widhi
Insya Allah tinekan
Sakarsanireku
Tumrap sanak rayatira
Awit saking sawab pangiketing ngelmi
Duk aneng kalijaga
Terjemahan:
Sedekat-dekatnya jika bisa menjalaninya
Baiklah berpuasa putih dan berpuasa tawar
Selama empat puluh hari sajalah
Dan bangunlah pada waktu subuh
Dan bersabar serta bersyukur kepada Tuhan
Insya Allah akan tercapai
Segala yang kau cita-citakan
Juga untuk anak istrimu
Sebab oleh berkah gubahan ilmu itulah
Sejak berada di Kalijaga
Bangun
pada waktu subuh untuk bersyukur dan melaksanakan puasa, akan menambah anugrah
dan memberikan pertolongan bagi kita.
- Lamun
arsa tulus nandur pari
Puwasaa sawengi sadina
Iderana galengane
Wacane kidung iku
Kabeh ama pan samya wedi
Yen sira lunga aparang
Wataken ing sekul
Antuka tigang pulukan
Mungsuhira sirep datan nedya wani
Rahayu ing payudan
Terjemahan:
Jika hendak berhasil bertanam padi
Berpuasalah semalam dan sehari
Kelilingilah pematangnya
Bacakanlah lagu pujian itu
Segala hama akan menjadi takut
Jika engkau pergi berperang
Bacakanlah itu pada nasi
Sampai tiga suap
Niscaya musuhmu akan padam tidak berniat berani
Selamatlah dalam peperangan itu
Seorang
yang sedang berusaha dalam mempertahankan hidup seperti halnya seorang petani
yang menunggu panen, untuk memperoleh hasil yang memuaskan hendaknya
melaksanakan puasa dan khusyuk dalam memohon kepada Allah. Semuanya pun akan
selamat.
- Anak
kidung reke Ki Hartati
Sapa weruh reke araningwang
Duk ingsun ana ing ngare
Miwah duk aneng gunung
Ki Samurta lan Ki Samurti
Ngalih aran ping tiga
Hartadayatengsun
Araningsun duk jejaka
Ki Hartati mengko araningsun ngalih
Sapa wrah araningwang
Terjemahan:
Ada lagu pujian konon bernama Ki Hartati
Coba siapakah yang mengetahui namaku?
Ketika aku di tanah dataran
Dan ketika aku di gunung
Ki Samurta dan Ki Samurti
Berganti nama tiga kali
Hartahidayatku
Namaku ketika aku masih jejaka
Ki Hartatilah sekarang beralih namaku itu
Siapakah gerangan namaku itu?
Allah
adalah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kehendak. Orang yang mengetahui
namanya dalah dengan lagu pujian. Sebelum seorang bapak menurunkan bibitnya,
hal tersebut sudah dapat dilihat di Baitul muharram. Triloka atau tiga tempat
yang menjadi satu, mempunyai nama tersendiri yaitu, Baitul-makmur,
Baitul-muharram, dan Baitul-muqaddas.
- Sapa
weruh kembang tepus kaki
Sasat weruh reke harta daya
Tunggal pancer ing uripe
Sapa wruh ing panuju
Sasat sugih pagere wesi
Rineksa wong sajagad
Kang angidung iku
Lamun dipun apalena
Kidung iku dan tutug padhasawengi
Adoh panggawe ala
Terjemahan:
Siapa yang mengetahui kembang tepus, anakku?
Konon sama saja dengan mengetahui harta dan daya
Bersumber satu dalam hidupnya
Barangsiapa terpesona
Sama saja seperti si kaya berpagar besi
Dijaga orang sedunia
Adapun yang melakukan lagu pujian itu
Kalau dihafalkan sepanjang malam terus-menerus
Akan terhindar dari fitnah perbuatan jahat
Manusia
dituntut untuk mawas diri dan menahan hawa nafsu, yang merupakan Sang Guru
Sejati. Perasaan manusia yang menimbulkan rasa ketertarikan akan membuat hati
orang senang tanpa mengharap imbalan. Bertindak harus baik agar terhindar dari
orang jahat.
- Lawan
rineksa dening Hyang Widhi
Sasedyane tinekan dening Hyang
Kinedhep mring janma akeh
Kang maca kang angrungu
Kang anurat miwah nyimpeni
Yen nora bisa maca
Simpenana ikut
Temah hayu kang sarira
Yen linakon dinulur sasedyaneki
Lan rineksa dening Hyang
Terjemahan:
Dan dijaga oleh Yang Maha Kuasa
Segala kehendak dikabulkan Tuhan
Disegani orang banyak
Baik yang membaca maupun yang mendengarkan
Baik yang menyurat maupun yang merawat
Jika tidak dapat membacanya
Rawatlah lagu pujian itu
Akhirnya akan selamatlah dirimu
Jika dijalani kan tercapailah segala cita-citamu
Dan dijaga oleh Tuhan
Orang
yang bertingkah laku untuk mendapat ridho dari Allah, insyaallah akan tercapai
cita-citanya dan akan disegani oleh banyak orang. Pikiran dan perasaan yang
bersungguh-sungguh kepada keutamaan hidup, serta hendaknya selalu ingat dan
berserah diri kepada Tuhan.
- Kang
sinedya tinekan Hyang Widhi
Kang kinarsan dumadakan kena
Tur sinihan Pangerane
Nadyan tan weruh iku
Lamun nedya muja semedi
Sesaji ing segara
Dadya ngumbareku
Dumadi sarira tunggal
Tunggal jati swara awor ing Hartati
Aran sekar jempina
Terjemahan:
Yang dikehendaki dikabulkan Tuhan
Yang diinginkan kebetulah berhasil
Palagi dikasihi Tuhannya
Meskipun ia tak mengetahui Tuhan itu
Jika niat bersemedi
Bersaji di laut
Jadikanlah pengembara itu
Menjadi berbadan tunggal
Terpadulah yang sebenarnya antara ucapan dengan
perasaan
Ialah yang dinamakan bunga kesembuhan
Bunga keselamatan
Sang
Guru Sejati merupakan “bunga mahkota obat-obatan”, yang mampu menyembuhkan
segala penyakit.
- Somahira
ingaran penjari
Milu urip lawan milu pejah
Tan pisah ing saparane
Paripurna satuhu
Anirmala waluya jati
Kena ing kene kana
Ing wasananipun
Ajejuluk Adisuksma
Cahya ening jumeneng aneng hartati
Anom tan kena tuwa
Terjemahan:
Istrimu dinamakan kesetiaan
Ia ikut hidup dan ikut mati
Tak terpisahkan kemanapun pergimu
Sungguh-sungguh ia sempurna
Tidak tercela dan benar-benar sehat
Pandai bergaul dengan lingkungannya
Yang akhirnya
Boleh digelari Sukma Yang Indah
Sinar jernih bertahta di hatinya
Selalu muda tidak menjadi tua
Sebagai
penyimpan yang dinamakan kegaiban perasaan, ialah kesukmaan, rasa hati nurani. Hati
nurani digunakan saat kita masih hidup dan ketika sudah mati hati nurani akan
berada ditempat yang sejati. Orang yang selalu berada dijalan yang benar dan
melakukan tobat akan memperoleh kemenangan didunia dan akhirat.
- Panunggale
kawula lan Gusti
Nila ening arane duk gesang
Duk mati nila arane
Lan suksma ngumbareku
Ing asmara mong raga yekti
Durung darbe peparab
Duk rarene iku
Awayah bisa dedolan
Aran Sang Hyang Jati iya Sang Hartati
Yeka Sang Hartadaya
Terjemahan:
Perpaduan hamba dengan Tuhannya
Nilai jernih namanya ketika hidup
Stelah mati nila namanya
Dan sukma yang mengembara itu
Dalam asmara ketika berseraga sebenarnya
Belumlah mempunyai gelar panggilan
Ketika masih anak-anak
Ialah saat dapat bermain-main
Dinamakan Sang Hyang Sejati juga Sang Hati Nurani
Demikian pula Sang Berhata dan Berkekuatan
Manusia
hidup akan ditolong oleh cahaya, tetapi jika didalam kubur tidak perlu ditolong
cahaya dari Tuhan. Belum mempunyainya sebutan karena masih bersatu dengan
Allah.
- Dadya
wisa mangkya amartani
Lamun marta atemahan wisa
Marma Harta daya rane
Duk lagya aneng gunung
Ngalih aran asmara jati
Wayah tumekeng tuwa
Emut ibunipun
Ni Penjari lunga ngetan
Ki Hartati nurut gigiring Merapi
Anulya mring Sundara
Terjemahan:
Jika menjadi bisa dapat mematikan
Jika mati akan menjadi bisa
Karena itu bernama harta dan daya
Ketika sedang berada di gunung
Berganti nama
menjadi asmara sejati
Pada waktu menjadi tua
Teringat kepada ibunya
Ni Penjari yang pergi ke timur
Sedangkan Ki Hartati menyelusiri lereng Mereapi
Kemudian ke Gunung Sundara
Orang
yang tidak dapat menemukan jalan akan tersesat dalam hidupnya. Ketika seorang
bapak akan menitikkan bibitnya kepada ibu, nantinya akan terjadi proses
pembuahan.
- Ana
pandita akarya wangsit
Mindha kombang angajap ing tawang
Susuh angin ngendi nggone
Lawan galihing kangkung
Wekasane langit jaladri
Isining wuluh wungwang
Lan gigiring punglu
Tapaking kontul anglayang
Manuk miber uluke ngungkuli langit
Kusuma jrah ing tawang
Terjemahan:
Ada seorang pendeta yang membuat pesan
Menirukan kumbang melayang di angkasa
Sarang angin itu dimana tempatnya?
Dan teras batang kangkung
Batas akhir langit dan laut
Isi pembuluh bambu tak barujung pangkal
Dan punggung sebuah bola
Bekas telapak kaki burung sawah yang melayang
Burung terbang kicaunya atau melambung melebihi
langit
Bunga-bunga bermekaran di angkasa raya
Allah
itu berada dimana-mana.
- Ngambil
banyu apikulan warih
Amet geni sarwi adedamar
Kodhok ngemuli elenge
Miwah kang banyu den kum
Myang dahana murub kabesmi
Bumi pinetak ingkang
Pawana katiyup
Tanggal pisan kapurnaman
Yen anenun senteg pisan anigasi
Kuda ngrap ing pandengan
Terjemahan:
Mengambil air berpikulan air
Mengambil api membawa obor
Katak menyelimuti liangnya
Dan air direndam
Serta apai menyala dibakar
Tanah dikubur sedangkan angin ditiup
Tanggal satu bulan Jawa kedahuluan bulan purnama
Jika menenun sekali gerak selesai kerjaannya
Kuda berlari menghilang dalam pandangan mata
Orang yang mencari ilmu harus sudah
mempunyai bekal kemampuan merenungkan pengetahuannya sendiri, kejernihan dalam
kebenaran, dan berguru dengan yang sempurna ilmunya. Orang yang seperti itu
ketika mendapat pertolongan roh ilafi akan mendapat pengertian yang luar biasa.
- Anak
kayu apurwa sawiji
Wit buwana epang keblat papat
Agodhong mega rumembe
Aprada paku kuwung
Kembang lintang salaga langit
Semi andaru kilat
Who surya lan tengsu
Asirat bun lawan udan
Apepucuh akasa bungkah pratiwi
Oyode bayu braja
Terjemahan:
Kayu yang berasal dari suatu pohon dunia
Bercabang empat kiblat
Berdaun awan tipis berarak
Berhias paku cembung
Berbunga bintang-bintang bergerak-gerik langit
Bertunas kilatan sinar dan petir
Berbuah matahari dan bulan
Diperciki embun dan hujan
Berpucukkan angkasa berpangkal bumi
Akarnya angin dan kilat
Kehadiran sukma dan raga, dengan
adanya empat perkara, yaitu ucapan, wujud, bau, dan rasa. Kehadiran hawa nafsu
itu berada diseluruh tubuh. Embun dan hujan merupakan air penghidupan dan nafas
adalah tali pengikat raga kita.
- Wiwitane
duk anemu candhi
Gegodhongan miwah wewarangkan
Sihing Hyang kabesmi kabeh
Tan ana janma kang wruh
Yen weruha purwane dadi
Candhi segara wetan
Ingobar karuhun
Kayangane Sang Hyang Tunggal
Sapa reke kang jumeneng mung Hartati
Katon tengahing tawang
Terjemahan:
Pada mulanya ketika menemukan candi
Berwujud gedung dan berpagar benteng
Segala kasih Hyang terbakar
Tidak ada seorangun yang tahu
Sebab jika ada yang tahu asal-usul kejadian
Candi di laut timur
Dibakar terlebih dahulu
Kayangan Yang Maha Esa
Lalu siapa yang mendiami kecualai Hartati?
Yang terlihat di tengah angkasa
Manusia
berasal dari cahaya jernih dan manusia hanya mengetahui asal usul mereka.
- Gunung
agung segara Serandil
Langit ingkang amengku buwana
Kawruhana ing artine
Gunung segara umung
Guntur sirna amengku bumi
Duk kang langit buwana
Dadya weruh iku
Mudya madyaning ngawiyat
Mangasrama ing Gunung Agung sabumi
Candhi-candhi segara
Terjemahan:
Gunung Agung laut Serandil
Langit yang menguasai dunia
Ketahui apakah artinya?
Hanya gunung dan laut
Guruh hilang menguasai bumi
Ketika langit dunia itu
Menjadi hal itu diketahui
Pemujaan di tengah laut itu
Berasramakan Gunung agung seluas dunia
Candi-candi serta laut
Mempelajari
pengetahuan tidak baik didasari dengan pikiran, tetapi baiknya dengan wahyu.
Niscaya manusia akan menuju pada Allah.
- Gunung
luhure kagiri-giri
Segara agung datanpa sama
Pan sampun kawruhan reke
Harta daya puniku
Datan kena cinakreng budi
Nanging kang sampun prapta
Ing kuwasanipun
Angadeg tengahing jagad
Wetan kulon lor kidul ngandhap myang nginggil
Kapurba kawisesa
Terjemahan:
Ada gunung tingginya bukan main
Laut luas tidak ada yang menyamainya
Itu yang konon yang telah diketahui
Bahwa harta dan daya itu
Tidak dapat diperkirakan oleh budi
Tetapi yang telah sampai
Pada kekuasaannya
Berdiri di tengah alam
Timur barat utara selatan bawah dan atas
Diperintah dan dikuasainya
Segala
tingkah laku dan perbuatan manusia berada dalam penguasaan Allah dan tidak ada
yang dapat menandingi.
23. Bumi
gunung segara myang kali
Sagung ingkang sesining bawana
Kasor ing hartadayane
Segara sat kang gunung
Guntur sirna guwa samya nir
Sing wruh harta daya
Dadya teguh timbul
Lan dadi paliyasing prang
Yen lelungan kang kepapag wedi asih
Sato galak suminggah
Terjemahan:
Bumi, gunung, laut, dan sungai
Segala isi alam ini
Kalah oleh harta dan daya
Laut menjadi kering
Gunung runtuh lenyap gua-gua menjadi tidak ada
Barangsiapa yang mengenal harta daya
Ia akan menjadi tabah berani
Menjadi andalan peperangan
Jika bepergian yang berjumpa dengannya takut tetapi
sayang
Binatang buas juga bersembunyi
Manusia mempunyai daya kekuatan
karena Allah dan barangsiapa yang dapat berjumpa sengan Sang Guru Sejati akan
mendapak kemerdekaan.
24. Jim
peri prayangan padha wedi
Mendhak asih sakehing drubiksa
Rumeksa siyang dalune
Singa anempuh lumpuh
Tan tumama ing awak mami
Kang nedya tan raharja
Kabeh pan linebur
Sakehe kang nedya tan raharja
Larut sirna kang nedya becik basuki
Kang sinedya waluya
Terjemahan:
Jin, peri, arwah sesat takut semua
Menunduk hormat kasih segala arwah pengganggu
Menjadi menjaganya siang dan malam
Barangsiapa menyerang akan lumpuh
Tidak akan mengenai diriku
Yang berniat tidak baik
Semuanya akan lebur
Semuanya yang berniat buruk
Hancur lebur, tetapi yang berniat baik akan selamat
Segala yang dikehendakinya terkabul
Sesuatu
yang buruk yang akan menimpa kita akan pergi menjauh dan menjadi sayang kepada
kita. Semua niat baik akan terkabul, tetapi niat buruk akan lenyap.
- Siyang
dalu rineksa ing Widhi
Dinulur saking karseng hyang Suksma
Kaidhep ing janma akeh
Aran wikuning wiku
Wikan liring mudya semedi
Dadi sasedyanira
Mangunah linuhung
Pepareb Hyang Tegalana
Kang asimpen yen tuwajuh jroning ati
Kalis ing pancabaya
Terjemahan:
Siang malam dilindungi dan dijaga Tuhan
Diakui saudara oleh sesama karena kehendak Tuhan
Dihormati orang banyak
Itulah yang dinamakan pendeta utama
Yang mengetahui segala cara bersemada
Terkabullah segala keinginannya
Terhormat dan terpuji
Bergelar Hyang Tegalana
Barang apapun yang dipendam dalam hatinya
Jika hanya demi berbakti kepada Tuhan
Akan terhindar dari marabahaya
Bertujuan
demi kebenaran akan dicintai sesama dan tidak akan bertindak dengan hawa nafsu
dan keserakahan. Segala perbuatan bijak akan dikaruniai keselamatan.
26. Yen
Kinarya atunggu wong sakit
Ejim
setan datan wani ngambah
Rineksa
malaekate
Nabi
wali angepung
Sakeh
lara padha sumingkir
Ingkang
sedya mitenah
Marang
awakingsun
Rinusak
dening Pangeran
Eblis
lanat sato mara, mara mati
Tumpes
tapi sadaya
Terjemahan:
Jika
menjadi penunggu orang sakit
Jin
dan setan tidak ada yang berani mendatanginya
Sebab
dijaga oleh malaikatnya
Para
nabi dan wali mengepungnya
Sehingga
semua penyakit menyingkir
Yang
berniat menfitnah
Terhadap
diriku
Akan
dirusak oleh Allah
Iblis
laknat dan binatang buas yang dating akan mati
Itumpas
habis semuanya
Ilmu akan menjadi penolong orang
sakit dan semua yang ada pada diri kita akan menjadi benteng. Orang yang
menfitnah terhadap orang sakit akan dilenyapkan oleh Tuhan.
27. Ana
kidung angidung ing wengi
Bebaratan
duk amrem winaca
Sang
Hyang Guru pangadege
Lumaku
Sang Hyang Hayu
Alembehan
Asmara ening
Ngadeg
pangawak teja
Kang
angidung iku
Yen
kinarya angawula
Myang
lelungan gusti gething dadi asih
Sato
setan sumimpang
Terjemahan:
Ada
lagu pujian yang berlagu pada malam hari
Tersapu
angin sepoi ketika dibacakan dibacakan sambil terpejam
Yang
berdiri Sang Hyang Guru
Yang
berjalan Sang Hyang Hayu
Yang
berlenggang Asmara murni
Berdiri
berbadan sinar
Yang
berlagu itu
Jika
digunakan untuk mengabdi
Dan
berpergian tuannya yang benci menjadi sayang
Binatang
buas dan setan menyingkir
Melakukan sholat malam akan
menjadikan kita disayang oleh allah dan sesama, marabahaya akan menyingkir.
28. Sakathahing upas tawa sami
Lara
raga waluya nirmala
Tulak
tanggul kang manggawe
Duduk
samya kawangsul
Akawuryan
sagunging sikir
Ngadam
Makdum sadaya
Datan
paja ngrungu
Pangucap
lawan pangrasa
Myang
tumingal kang sedya tumekeng napi
Pangreksaning
malekat
Terjemahan:
Segala
bisa menjadi tawar semua
Sakit
keras sembuh tidak berbekas
Diperbuat
oleh penolak dan pembendung
Guna-guna
semua tertolak
Terpesona
segala sihir
Oleh
Adam Makdum semua
Sama
sekali tidak mendengar
Pengucapan
dan perasaan
Serta
penglihatan yang sedianya tercapai
Berkat
penjagaan malaikat
Orang yang sudah mempunyai ilmu,
jika diganggu orang lain akan kembali pada asalnya.
29. Jabarail ingkang animbangi
Milanira
katetepan iman
Pan
dadya kandel atine
Ngijraile
puniku
Kang
rumeksa ing ati suci
Israpil
dadi dammar
Madhangi
jro kalbu
Mingkail
kanga asung sandhang
Lawan
pangan tinekan ingkang kinapti
Sabar
lawan narima
Terjemahan:
Jibril
yang menimbang-nimbang
Karenanya
kemantapan iman
Maka
jadi tebal hatinya
Ijrail
itu
Yang
menjaga pada hati suci
Israfil
menjadi suluh
Menerangi
dalam kalbu
Mikail
yang member pakaian dan makanan
Sehingga
tercapailah yang dicitakan
Sabar
dan berserah diri
Selain Allah, malaikat Jibril juga
akan memberikan daya kepada kita. Segala pikiran akan hening dan suci karena
dijaga oleh malaikat Ijrail. Pikiran dan perasaan akan diterangi malaikat
Israfil. Malaikat Mikail akan mengabulkan permohonan kita.
30. Ya Hu Datnyeng pamujining wengi
Bale
aras sesakane mulya
Kirun
saka tengen nggone
Wanekirun
kang tunggu
Saka
kiwa gadane wesi
Nulak
panggawe ala
Satru
lawan mungsuh
Pangeret
tengajul rijal
Ander-ander
kulhu balik kang linuwih
Ambalik
lara raga
Terjemahan:
“Ya
Hu Datnyeng” pujian pada malam hari
Balai
arasy tiyang kemuliaan
Kirun
tiyang kanan tempatnya
Nakirunlah
yag menjaganya
Tiang
kiri pemukul gada besi
Menolak
perbuatan jahat dari lawan dan musuh
Penyekat
“ta’ajul rijal”
Penopang
“Qulhu balik” yang sangat sakti
Menyembuhkan
sakit
Sholat malam harus dengan pujian dan
memusatkan perhatian, niscaya dapat mengembalikan penyakit yang ada pada badan kita.
31. Dudor molo tengayatul kursi
Lungguh
neng atining surat ngam-ngam
Pangleburan
lara kabeh
Usuk-usuking
luhur, ingkang aran wesi ngalarik
Nenggih
Nabi Muhammad
Kang
wekasan iku
Atunggu
ratri lan siyang
Kinedhepan
ing tumuwuh padha asih
Tundhuk
mendhak maringwang
Terjemahan:
Dudur
dan molo ta’ayatul kursi
Duduk
dalam hatinya ialah surat Al-An’am
Penghancur
semua penyakit
Kasau-kasau
diatas
Yang
bernama barisan besi
Ialah
Nabi Muhammad
Yang
terakhir itu
Ia
yang menjaga siang dan malam
Dihadapi
oleh semua makhluk yang sayang kepadanya
Takluk
dan membungkuk kepadaku
Jantung itu mempunyai peranan yang
besar dalam tubuh dan Nabi Muhammad merupakan cahaya yang dapat mengakhiri
segala macam gangguan. Cahaya itu pula yang akan membuat penglihatan terang dan
tajam.
32. Satru mungsuh mundur padha wedi
Sami
dhangan neng Betal-mukadas
Tulak
balik pangreksane
Pan
nabi patang puluh
Paring
wahyu mring awak mami
Apan
nabi wekasan
Sabda
Nabi Dawud
Apetak
Bagenda Ambyah
Kinaweden
belis lanat lawan ejim
Tan
ana wani perak
Terjemahan:
Lawan
dan musuh mundur karena takut
Semuanya
sehat di Baitul-makaddas
Tulak
baliklah penjaganya
Segenap
nabi yang empat puluh
Member
wahyu kepadaku
Termasuk
nabi terakhirSabda dari Nabi Daud
Bentakan
Baginda Hamzah
Ditakuti
iblis laknat dan jin
Semuanya
tidak ada yang berani mendekat
Cahaya yang paling dahulu menjadi
tempat bersemayamnya bibit manusia. Dengan Sang Sabda Kun (Allah) semua akan
terwujud dan tidak ada yang berani jika kalah daya kewibawaannya.
33. Pepayone godhong dukut langit
Tali
baratku mendhung ing tawang
Tinundha
tan takon mangke
Arajeg
Gunung Sewu
Jala
sutra ing luhur mami
Kabeh
padha rumeksa
Angadhangi
mungsuh
Anulak
panggawe ala
Lara
raga sumingkir kalangkung tebih
Luput
kang wisa guna
Terjemahan:
Atapnya
daun langit
Tali
anginku mendung di angkasa
Berlapis
tidak tampak sekarang
Berpagar
Gunung Seribu
Jala
sutera diatasku
Semuanya
itu menjagaku
Menhadang
musuh
Menolak
perbuatan jahat
Sakit
badan menyingkir sangat jauh
Segala
bisa dan guna-guna tidak mengena
Kekuatan kejadian ialah keteguhan
dalam kepercayaan dan semuanya akan menjaga keselamatan dari segala ancaman.
34. Gunung
Sewu dadya pager mami
Katon
murub kang samya tumingal
Sakeh
lara sirna kabeh
Luput
ing tuju teluh
Taragnyana
tenung jalengki
Bubar
ambyar suminggah
Sri
Sedana lulut
Punika
sih rahmatollah
Rahmat
jati jumeneng wali jasmani
Iya
Sang Jati Mulya
Terjemahan:
Gunung
seribu menjadi pagarku
Tampak
menyala oleh yang melihatnya
Semua
penyakit lenyap
Tidak
terkena segala tenung
Taragnyana,
tenung dan jaleng
Bubar
hancur menyingkir
Sri
Sadana menjadi karib
Itulah
Rahmat Allah
Rahmat
sejati yang menjadi wakil kejasmanian
Ialah
Sang Jati Mulia (Tuhan)
Dengan rahmat Allah kita seperti
mempunyai pertahanan yang kokoh, sehingga orang maupun makhluk lain akan segan
kepada kita.
35. Ingaranan
Rara Subaningsih
Kang
tuminggal samya sih sadaya
Kedhep
sapari-polahe
Keh
lara sirna larut
Tan
tumama ing awak mami
Kang
sangar dadi tawar
Kang
gething sih lulut
Saking
dhawuh sipat rohman
Iya
rahmat rahayu pangreksaneki
Sarana
ngangge methak
Terjemahan:
Dinamakan
Rara Subaningsih
Yang
melihat mencintainya semua
Mempesona
segala tingkah lakunya
Segala
penyakit hancur lebur
Tidak
dapat mengenai diriku
Tempat
angker menjadi wajar
Yang
benci menjadi kasih dan karib
Semua
itu karena perintah Yang Maha Pengasih
Dan
rahmat keselamatan yang menjaganya
Dapai
dicapai dengan berpuasa memutih
Orang yang ingin mendapat rahmat
dari Allah hendaknya melaksanakan puasa mutih.
36. Yen
lumampah kang mulat awing wrih
Singa
barong pan padha rumeksa
Gajah
meta neng wurine
Macan
gembong ing ngayun
Nagaraja
ing kanan kering
Singa
mulat jrih tresna
Marang
awakingsun
Jim
setan lawan manusa
Padha
kedhep teluh lawan antu bumi
Ajrih
lumayu nginthar
Terjemahan:
Jika
berjalan yang melihatnya ketakutan
Singa
besar semuanya menjaga
Gajah
bersiaga dibelakangnya
Macan
besar didepan
Raja
naga kanan kiri
Barangsiapa
melihat takut tetapi sayang
Kepada
diriku
Jin
setan dan manusia
Semuanya
hormat, tenung dan hantu bumi
Ketakutan
berlarian tunggang-langgang
Ketika kita berjalan seolah-olah ada
yang melindungi kita dan semua akan takut kepada kita, kemudian mereka akan
sayang kepada kita.
37. Yen
sinimpen tawa barang kalir
Upas
bruwang racun banjur sirna
Temah
kalis sabarang reh
Jemparing
towok putung
Pan
anglenyang tumibeng siti
Miwah
saliring braja
Tan
tumama mringsun
Cendhak
cupet dawa tuna
Miwah
sambaing setan tenung padha bali
Kedhep
wedi maringwang
Terjemahan:
Jika
disimpan menjadikan segala sesuatu tawar
Bisa
dan racun lalu lenyap
Mengakibatkan
terluput dari segalanya
Anak
panah dan lembing patah
Melayang-layang
jatuh di tanah
Dan
segala jenis panah
Tidak
dapat melukaiku
Yang
pendek tidak sampai
Yang
panjang tidak mengenai
Serta
hantu, setan dan tenung semua kembali
Hormat
dan takut kepadaku
Untuk mempunyai ilmu walaupun tidak
digunakan secara sungguh-sungguh akan mempunyai kewibawaan dan tidak ada yang
berani melukai kita.
38. Ana
peksi mangku bumi langit
Manuk
iku endah warnaira
Segare
erob wastane
Uripe
manuk iku
Amimbuhi
ing jagad iki
Warninipun
sekawan
Sikile
wewolu
Kulite
iku sarengat
Getihipun
tarekat ingkang sejati
Ototipun
kakekat
Terjemahan:
Ada
burung yang menguasai bumi dan langit
Burung
itu indah warnanya
Laut
pasanglah namanya
Kehidupan
burung itu
Menambahkan
kepada dunia ini
Empat
macam warnanya
Delapan
kakinya
Kulitnya
ialah syariat
Darahnya
ialah tarikat yang sejati
Darahnya
ialah hakekat
Cahaya dapat menguasai langit dan
bumi, dan keberadaannya akan menjadi penolong. Cara raga bertindak harus sesuai
dengan jalannya hati nurani dan jiwa.
39. Dagingnya
makripat sejati
Cucukipun
sajatining sadat
Eledan
tokid wastane
Anadene
kang manuk
Pepusuhe
supiyah nenggih
Mutmainah
jantung
Luamah
wadhuke ika
Manuk
iku anyawa papat winilis
Nenggih
manuk punika
Terjemahan:
Dagingnya
ialah ma’rifat sejati
Paruhnya
ialah syahadat sejati
Lidahnya
taukhid namanya
Adapun
burung itu
Limpanya
disebut sufiyah
Empedunya
ialah amarah
Jantungnya
ialah mutmainah
Lawwamah
itu perut besarnya
Burung
itu bernyawa empat berjalin
Demikianlah
burung itu
Kepercayaan pikiran dan perasaan
akan menuju kepada Allah. Nafsu berada di limpa. Amarah berada di empedu. Nafsu
mutma’imah berada di jantung. Nafsu lawwamah berada diperut besar.
40. Uninipun
Jabara’il singgih
Socanipun
puniku kumala
Anetra
wulan srengenge
Napas
burani iku
Granipun
Tursina nenggih
Angaub
soring aras
Karna
kalihipun
Ing
Gunung Harpat punika
Uluwiyah
ing loh kalam wastaneki
Ing
Gunung Manikmaya
Terjemahan:
Bunyinya
sperti Malaikat Jibril sungguh
Matanya
ialah permata pilihan
Bermatakan
bulan dan matahari
Nafasnya
ialah nurani
Hidungnya
ialah Bukit Tursina
Berteduh
di bawah singgasana surge
Kedua
telinganya
Di
Gunung Harfat itu
Bernama
luwiyah pada Loh-kalam
Ialah
gunung Manikmaya
Tutur kata manusia itu dijaga
malaikat jibril. Didalam mata ialah sinar Muhammad. Roh Nurani itu berada dalam
pernafasan. Hidung seperti Gunung Tursina. Telinga seperti Gunung Harfat.
41. Ana
kidung akadang premati
Among
tuwuh ing kawasanira
Nganakaken
saciptane
Kakang
kawah punika
Kang
rumeksa ing awak mami
Anekakaken
sedya
Ing
kawasanipun
Adhi
ari-ari ika
Kang
mayungi ing laku kawasaneki
Anekken
pangarah
Terjemahan:
Adalah
lagu pujian yang bersaudarakan karib
Membiakkan
menurut kekuasaannya
Mengadakan
menurut ciptaannya
Kakak
kawah (air tuban) yaitu
Yang
menjaga diriku
Yang
mendatangkan kehendak
Menurut
kekuasaannya
Adapun
adik tembuni itu
Yang
memayungi diriku seperti laku menurut kekuasaannya
Mengadakan
atau mendatangkan pedoman
Lagu pujian untuk saudara akan
mendatangkan suatu kehendak kita. Air ketuban akan melindungi kita pada saat
didalam kandungan dan ari-ari akan melindungi segala tingkah laku kita.
42. Punang
getih ing rahina wengi
Ngrerewangi
Allah kang kuwasa
Andadekaken
karsaNe
Puser
kawasanipun
Nguyu-uyu
sabawa mami
Nuruti
ing panedha
Kawasanireku
Jangkep
kadangingsun papat
Kalimane
pancer wus dadi sawiji
Tunggal
sawujudningwang
Terjemahan:
Adapun
darah itu siang maupun malam
Membantu
Allah Yang Berkuasa
Menjadikan
kehendakNya
Pusarlah
kekuasaan itu
Mengamati
segala tingkah-lakuku
Mengabulkan
segala permohonan
Itulah
kekuasaannya
Lengkaplah
sudah saudaraku yang empat
Dengan
yang kelimanya inti telah menjadi satu
Menjadi
seujud denganku
Darah atas kehendak Allah akan
membantu kita dalam mencapai usaha. Sedangkan pusar akan mengabulkan segala
permohonan kita. Dan semua akan menyatu pada diri kita.
43. Yeku
kadangingsun kang umijil
Saking
marga ina sareng samya
Sadina
awor enggone
Sekawan
kadangingsun
Ingkang
ora umijil saking
Marga
ina punika
Kumpule
lan ingsun
Dadya
makdum sarpin sira
Wewayanganing
dat samya dadya kanthi
Saparan
datan pisah
Terjemahan:
Ialah
saudaraku yang lahir
Dari
liang rahim bersama-sama
Sehari
bercampur tempatnya
Empat
saudaraku itu
Yang
tidak lahir dari liang rahim itu
Berkumpul
mereka denganku
Kehendaknya
menjadi makdum sarpin
Ialah
baying-bayang Zat (kuasa Allah) menjadi penyerta semuanya
Kemanapun
tidak terpisah
Saudara keempat adalah yang bersama
kita saat lahir dari rahim. Yang tidak melalui rahim adalah pemegang pimpinan
yang keberadaannya menjadi baying-bayang kita. Semuanya akan menjadi teman kita
kemanapun kita pergi.
44. A.
Yen angidung poma denmemetri
Memuleya
sega golong lima
Takir
ponthang wewadhahe
Ulam-ulamanipun
Ulam
tasik rawa lan kali
Ping
pat iwak bengawan
Mawa
gantal iku
Rong
supit winungkus samya
Apan
dadi nyawungkus arta sadhuwit
Sawungkuse
punika
Terjemahan:
Jika
membawakan lagu pujian jangan lupa bersungguh-sungguh
Menghormatilah
dengan nasi golong lima buah
Tempatnya
takir pontang
Dengan
lauk ikannya berupa
Ikan
laut, rawa, sungai
Yang
keempat ikan sungai besar
Yang
ditusuk
Dua
batang dibungkus jadi satu
Seterusnya
tiap bungkus diberi uang seduwit
Dalam
setiap bungkusnya itu
B.
Tumpangena neng ponthangnya sami
Dadya
limang wungkus ponthang lima
Sinung
sekar cepakane
Loro
saponthangipun
Kembang
boreh dupa ywa lali
Memetri
ujubira
Donganira
mahmut
Poma
dipun lakonana
Saben
dina nuju kalairaneki
Agung
sawabe ika
Terjemahan:
Letakkan
diatas pontang semua itu
Jadinya
lima bungkus dalam lima pontang
Diberi
bunga cempaka
Dua
kuntum dalam tiap pontang
Bunga
urap dan dupa jangan lupa
Peresmiannya
untuk menghormati leluhur
Disertai
doa Mahmud
Jika
hal itu dilakukan
Setiap
hari kelahiran kita
Akan
besar berkahnya
Barangsiapa yang memberi lagu pujian
kepada saudara akan membawa berkah yang besar.
45. Balik
lamun nora den lakoni
Kadangira
pan padha ngrencana
Temah
ura saciptane
Sasedyanira
wurung
Lawan
luput pangarahneki
Sakarepira
wigar
Gagar
datan antuk
Saking
kurang temenira
Madhep
laku iku den awas den eling
Tamat
ingkang kidungan
Terjemahan:
Sebaliknya
jika tidak dijalankan
Saudara-saudaramu
akan menggoda
Akhirnya
batallah segala kehendak kita
Segala
niat urung
Meleset
segala yang direncanakan
Sekehendak
kita gagal
Batal
tidak menjadi
Hal
itu disebabkan kurang sungguh-sungguh
Kurang
tekun dalam berpuasa
Hendaknya
kita awas dang ingat
Tamatlah
lagu pujian ini
Jika saudara kita tidak dihormati
akan menyebabkan pikiran kacau. Segala kehendak kita akan tidak tercapai. Hidup harus tekun berbuat baik, mawas diri
dan ingat-ingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar