Kamis, 03 Juli 2014

Serat Kidungan Kawedhar

SERAT KIDUNGAN KAWEDHAR
PUPUH DHANDHANGGULA

Serat Kidungan Kawedhar adalah serat karangan Sri Sunan Kalijaga. Serat ini mengandung pengetahuan pemujian atau pengetahuan perdukuanan yang diambil dari daya kekuatan gaib. Serat ini bisa menjadi kepercayaan orang banyak, bahwa hanya dengan disimpan dan dibaca saja, sudah dapat member daya untuk keselamatan dan dapat dipakai sebagai penangkal penyakit.
Serat ini juga menjelaskan kebenaran ilmu gaib dengan daya kewibawaannya, serta perincian cara-cara pelaksanaannya. Tetapi selalu ditutup-tutupi dengan kiasan sindirian yang sangat tebal selubungnya. Jika hanya dibaca sepintas saja tidak akan mengerti dan memahami makna sebenarnya. Memahami dan mencocokkan dengan ilmu pengetahuan, akan terlihat bahwa terdapat ajaran yang menerangkan asal usul manusia dan daya kekuatan gaib. Jadi kebenaran ajaran ini membawa kekuatan, jika pelaksanaannya dilakukan sesuai petunjuk. Nantinya akan terdapat keselarasan dengan tata pergaulan hidup masyarakat yang menggunakan ilmu pengetahuan.
Pada pupuh Dhandhanggula terdapat 45 pada, yaitu:
  1. Ana kidung rumeksa ing wengi
Teguh ayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabeh
Jim setan datan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah panggawe ala
Gunane wong luput
Geni temahan tirta
Maling adoh tan ana ngarah ing kami
Tuju duduk pan sirna
Terjemahan :
Terdapat lagu pujian yang berawal dimalam hari
Kokoh baik terhindar dari sakit
Terhindar dari semua bahaya
Jin dan setan tidak mau
Penenungan tidak ada yang berani
Termasuk perbuatan buruk
Oleh fitnah orang bersalah
Apipun menjadi air
Pencuri menjauh tiada yang mengancam kami
Tenung-tenung semua binasa
            Lagu pujian baiknya dilakukan setiap malam, agar apa yang diinginkan dapat tercapai dan mendapatkan keselamatan serta kesehatan. Sehingga makhluk halus, gangguan manusia, dan penyakit tidak ada yang mendekat. Dimalam hari ada malaikat yang tugasnya memberikan wahyu, disaat itu kita mempunyai kesempatan yang lebih dalam memperoleh anugrah. Pada siang harinya adalah waktu untuk mencari penghidupan, baik mencari ilmu maupun rejeki.
  1. Sakehing lara pan samya bali
Sakeh amapan samya miruda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tiba ing wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aheng lemah sangar
Songing landhak guwaning wong lemah miring
Myang pakiponing merak
Terjemahan:
Segala rasa sakit sembuh
Segala hama terberantas
Pandangannya berbelas kasihan
Segala senjata tidak mengenai
Bagaikan kapuk terjatuh pada besi
Segala bisa tawar
Binatang buas jadi jinak
Pohon aneh tanah angker
Liang landak jadilah gua untuk orang berlaku jahat
Dan tempat merak bermandi pasir
            Dengan lagu pujian semua marabahaya akan menghindar, sekalipun terkena akan segera hilang seperti tidak terjadi sesuatu. Kita akan dilindungi dengan keselamatan dan kebenaran. Terjadinya seorang anak, karena adanya laki-laki dan perempuan, yaitu bapak dan ibu.
  1. Pagupakaning warak sakalir
Yen winaca ing sagara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Sakathahing rusul
Pandadi sarira tunggal
Ati Adam utekku bagenda Esis
Pangucapku Ya Musa
Terjemahan:
Tempat berkubang semua badak
Jika dibaca di laut jadi kering
Akhirnya selamatlah semuanya
Sebab badan atau diri yang baik
Dikelilingi bidadari
Dikawal atau dijaga malaikat
Semua utusan Allah
Semua berbadan Satu
 Berhati Adam
Otakku Nabi Sis
Pengucapanku Ya Musa
            Terciptanya manusia itu karena kehendak Allah dengan berbagai daya dan unsur. Dalam tubuh manusia juga terdapat malaikat atau juga utusan Allah yang selalu menjaga kita. Dengan segala apa yang sudah diperoleh, diharapkan kita selalu berada pada jalan yang benar.
  1. Napasku Nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakub pamiyarsaningwang
Yusup ing rupaku mangke
Nabi Dawud swaraku
Jeng Suleman kasekten mami
Nabi Ibrahim nyawa
Idris ing rambutku
Baginda ‘Li kulitiwang
Getih daging Abu Bakar Ngumar singgih
Balung bagenda Ngusman
Terjemahan:
Nafasku ialah Nabi Isa terpuji
Nabi Yakub sebagai pendengaranku
Yusuflah wajahku
Nabi Daud itulah suaraku
Sri Sulaiman kesaktianku
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku
Idrislah rambutku
Baginda Ali Kulitku
Darah dan dagingku tentu saja Abu Bakad dan Umar
Sedang tulangku Baginda Usman
            Baik yang didalam maupun diluar semuanya dapat menimbulkan perbuatan yang terpuji. Dengan kesungguhan kita dapat menjadi manusia seperti orang-orang atau suri tauladan yang telah mendahului kita.
  1. Sungsumingsung Patimah linuwih
Kang minangka rahayuning angga
Ayub minangka ususe
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku Ya Muhammad
Panduluku rusul
Pinayungan Adam sarak
Sampun pepak sakathahing para nabi
Dadya salira tunggal
Terjemahan:
Sumsumku ialah Siti Fatimah terpuji
Sebagai keslamatan diriku
Nabi Nuh adalah jantungku
Nabi Yunus otot-ototku
Mataku Ya Muhammad
Penglihatanku para rasul
Dinaungi syariat Adam
Telah lengkaplah segala nabi
Jadilah satu dalam badanku
            Sumsum kita merupakan titipan ibu yang menyegarkan, jantung pula merupakan perantaran antara kita dengan Allah yang juga titipan dari ibu. Sedangkang otot adalah titipan dari ayah. Dengan mematuhi perintah Allah dan memanfaatkan yang kita punya, kita akan mendapat keselamatan selama-lamanya. Semua yang telah dijelaskan akan menjadi satu yang berwujud bayi.
  1. Wiji sawiji mulane dadi
Apan pencar saisining jagad
Kasamadan dening date
Kang maca kang angrungu
Kang anurat miwah nyimpeni
Dadi ayuning badan
Kinarya sesembur
Yen winacakna ing toya
Kinarya dus rara tuwa aglis laki
Wong edan nuli waras
Terjemahan:
Setitik bibit dapat menjadi
Sehingga tersebar jadi seisi dunia
Terjaga oleh zatNya
Baik yang membaca maupun yang mendengarkannya
Baik yang menuliskannya maupun yang menyimaknya
Akan menjadikan keselamatan diri
Dapat dipakai sebagai obat
Jika dibacakan didekat air
Dapat menjadi air mandi untuk gadis tua segera berjodoh
Orang gilapun menjadi sembuh
            Manusia berasal dari satu bibit dan akan menjadi banyak. Semua yang merawat, membaca, mendengar, maupun yang menulis lagu pujian akan mendapatkan berkah. Lagu pujian akan menjadi penolong bagi kita.
  1. Lamun ana wong kadhendha kaki
Wong kabanda lan kabotan utang
Yogya wacanen den age
Ing wanci tengah dalu
Ping salawase wacanen ririh
Luwar ingkang kabada
Kang kadhendha wurung
Aglis nuli sanauran
Mring Hyang Suksma kang utang punika singgih
Kang agring dadi waras
Terjemahan:
Jika ada orang yang didenda, hai anakku
Atau orang terikat dan keberatan hutang
Sebaiknya segeralah bacakan
Pada waktu tengah malam
Bacakanlah perlahan-lahan dua puluh lima kali
Bebaslah orang yang terikat
Yang didenda akan batal
Lalu segeralah kau bayar hutangmu
Kepada Hyang Sukma (Allah) tempat kau berhutang yang sebenarnya
Yang sakitpun sembuh
            Orang yang mempunyai masalah sebaiknya membaca lagu pujian pada tengah malam sebanyak dua puluh lima kali. Dengan memuji Allah, semoga masalah yang sedang terjadi cepat selesai.
  1. Saparake bisa anglakoni
Amutiha lawan anawaa
Patang puluh dina wae
Lan tangi wektu subuh
Lan den sabar sukur ring Widhi
Insya Allah tinekan
Sakarsanireku
Tumrap sanak rayatira
Awit saking sawab pangiketing ngelmi
Duk aneng kalijaga
Terjemahan:
Sedekat-dekatnya jika bisa menjalaninya
Baiklah berpuasa putih dan berpuasa tawar
Selama empat puluh hari sajalah
Dan bangunlah pada waktu subuh
Dan bersabar serta bersyukur kepada Tuhan
Insya Allah akan tercapai
Segala yang kau cita-citakan
Juga untuk anak istrimu
Sebab oleh berkah gubahan ilmu itulah
Sejak berada di Kalijaga
            Bangun pada waktu subuh untuk bersyukur dan melaksanakan puasa, akan menambah anugrah dan memberikan pertolongan bagi kita.
  1. Lamun arsa tulus nandur pari
Puwasaa sawengi sadina
Iderana galengane
Wacane kidung iku
Kabeh ama pan samya wedi
Yen sira lunga aparang
Wataken ing sekul
Antuka tigang pulukan
Mungsuhira sirep datan nedya wani
Rahayu ing payudan
Terjemahan:
Jika hendak berhasil bertanam padi
Berpuasalah semalam dan sehari
Kelilingilah pematangnya
Bacakanlah lagu pujian itu
Segala hama akan menjadi takut
Jika engkau pergi berperang
Bacakanlah itu pada nasi
Sampai tiga suap
Niscaya musuhmu akan padam tidak berniat berani
Selamatlah dalam peperangan itu
            Seorang yang sedang berusaha dalam mempertahankan hidup seperti halnya seorang petani yang menunggu panen, untuk memperoleh hasil yang memuaskan hendaknya melaksanakan puasa dan khusyuk dalam memohon kepada Allah. Semuanya pun akan selamat.
  1. Anak kidung reke Ki Hartati
Sapa weruh reke araningwang
Duk ingsun ana ing ngare
Miwah duk aneng gunung
Ki Samurta lan Ki Samurti
Ngalih aran ping tiga
Hartadayatengsun
Araningsun duk jejaka
Ki Hartati mengko araningsun ngalih
Sapa wrah araningwang
Terjemahan:
Ada lagu pujian konon bernama Ki Hartati
Coba siapakah yang mengetahui namaku?
Ketika aku di tanah dataran
Dan ketika aku di gunung
Ki Samurta dan Ki Samurti
Berganti nama tiga kali
Hartahidayatku
Namaku ketika aku masih jejaka
Ki Hartatilah sekarang beralih namaku itu
Siapakah gerangan namaku itu?
            Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kehendak. Orang yang mengetahui namanya dalah dengan lagu pujian. Sebelum seorang bapak menurunkan bibitnya, hal tersebut sudah dapat dilihat di Baitul muharram. Triloka atau tiga tempat yang menjadi satu, mempunyai nama tersendiri yaitu, Baitul-makmur, Baitul-muharram, dan Baitul-muqaddas.
  1. Sapa weruh kembang tepus kaki
Sasat weruh reke harta daya
Tunggal pancer ing uripe
Sapa wruh ing panuju
Sasat sugih pagere wesi
Rineksa wong sajagad
Kang angidung iku
Lamun dipun apalena
Kidung iku dan tutug padhasawengi
Adoh panggawe ala
Terjemahan:
Siapa yang mengetahui kembang tepus, anakku?
Konon sama saja dengan mengetahui harta dan daya
Bersumber satu dalam hidupnya
Barangsiapa terpesona
Sama saja seperti si kaya berpagar besi
Dijaga orang sedunia
Adapun yang melakukan lagu pujian itu
Kalau dihafalkan sepanjang malam terus-menerus
Akan terhindar dari fitnah perbuatan jahat
            Manusia dituntut untuk mawas diri dan menahan hawa nafsu, yang merupakan Sang Guru Sejati. Perasaan manusia yang menimbulkan rasa ketertarikan akan membuat hati orang senang tanpa mengharap imbalan. Bertindak harus baik agar terhindar dari orang jahat.
  1. Lawan rineksa dening Hyang Widhi
Sasedyane tinekan dening Hyang
Kinedhep mring janma akeh
Kang maca kang angrungu
Kang anurat miwah nyimpeni
Yen nora bisa maca
Simpenana ikut
Temah hayu kang sarira
Yen linakon dinulur sasedyaneki
Lan rineksa dening Hyang
Terjemahan:
Dan dijaga oleh Yang Maha Kuasa
Segala kehendak dikabulkan Tuhan
Disegani orang banyak
Baik yang membaca maupun yang mendengarkan
Baik yang menyurat maupun yang merawat
Jika tidak dapat membacanya
Rawatlah lagu pujian itu
Akhirnya akan selamatlah dirimu
Jika dijalani kan tercapailah segala cita-citamu
Dan dijaga oleh Tuhan
            Orang yang bertingkah laku untuk mendapat ridho dari Allah, insyaallah akan tercapai cita-citanya dan akan disegani oleh banyak orang. Pikiran dan perasaan yang bersungguh-sungguh kepada keutamaan hidup, serta hendaknya selalu ingat dan berserah diri kepada Tuhan.

  1. Kang sinedya tinekan Hyang Widhi
Kang kinarsan dumadakan kena
Tur sinihan Pangerane
Nadyan tan weruh iku
Lamun nedya muja semedi
Sesaji ing segara
Dadya ngumbareku
Dumadi sarira tunggal
Tunggal jati swara awor ing Hartati
Aran sekar jempina
Terjemahan:
Yang dikehendaki dikabulkan Tuhan
Yang diinginkan kebetulah berhasil
Palagi dikasihi Tuhannya
Meskipun ia tak mengetahui Tuhan itu
Jika niat bersemedi
Bersaji di laut
Jadikanlah pengembara itu
Menjadi berbadan tunggal
Terpadulah yang sebenarnya antara ucapan dengan perasaan
Ialah yang dinamakan bunga kesembuhan
Bunga keselamatan
            Sang Guru Sejati merupakan “bunga mahkota obat-obatan”, yang mampu menyembuhkan segala penyakit.
  1. Somahira ingaran penjari
Milu urip lawan milu pejah
Tan pisah ing saparane
Paripurna satuhu
Anirmala waluya jati
Kena ing kene kana
Ing wasananipun
Ajejuluk Adisuksma
Cahya ening jumeneng aneng hartati
Anom tan kena tuwa
Terjemahan:
Istrimu dinamakan kesetiaan
Ia ikut hidup dan ikut mati
Tak terpisahkan kemanapun pergimu
Sungguh-sungguh ia sempurna
Tidak tercela dan benar-benar sehat
Pandai bergaul dengan lingkungannya
Yang akhirnya
Boleh digelari Sukma Yang Indah
Sinar jernih bertahta di hatinya
Selalu muda tidak menjadi tua
            Sebagai penyimpan yang dinamakan kegaiban perasaan, ialah kesukmaan, rasa hati nurani. Hati nurani digunakan saat kita masih hidup dan ketika sudah mati hati nurani akan berada ditempat yang sejati. Orang yang selalu berada dijalan yang benar dan melakukan tobat akan memperoleh kemenangan didunia dan akhirat.
  1. Panunggale kawula lan Gusti
Nila ening arane duk gesang
Duk mati nila arane
Lan suksma ngumbareku
Ing asmara mong raga yekti
Durung darbe peparab
Duk rarene iku
Awayah bisa dedolan
Aran Sang Hyang Jati iya Sang Hartati
Yeka Sang Hartadaya
Terjemahan:
Perpaduan hamba dengan Tuhannya
Nilai jernih namanya ketika hidup
Stelah mati nila namanya
Dan sukma yang mengembara itu
Dalam asmara ketika berseraga sebenarnya
Belumlah mempunyai gelar panggilan
Ketika masih anak-anak
Ialah saat dapat bermain-main
Dinamakan Sang Hyang Sejati juga Sang Hati Nurani
Demikian pula Sang Berhata dan Berkekuatan
            Manusia hidup akan ditolong oleh cahaya, tetapi jika didalam kubur tidak perlu ditolong cahaya dari Tuhan. Belum mempunyainya sebutan karena masih bersatu dengan Allah.
  1. Dadya wisa mangkya amartani
Lamun marta atemahan wisa
Marma Harta daya rane
Duk lagya aneng gunung
Ngalih aran asmara jati
Wayah tumekeng tuwa
Emut ibunipun
Ni Penjari lunga ngetan
Ki Hartati nurut gigiring Merapi
Anulya mring Sundara
Terjemahan:
Jika menjadi bisa dapat mematikan
Jika mati akan menjadi bisa
Karena itu bernama harta dan daya
Ketika sedang berada di gunung
 Berganti nama menjadi asmara sejati
Pada waktu menjadi tua
Teringat kepada ibunya
Ni Penjari yang pergi ke timur
Sedangkan Ki Hartati menyelusiri lereng Mereapi
Kemudian ke Gunung Sundara
            Orang yang tidak dapat menemukan jalan akan tersesat dalam hidupnya. Ketika seorang bapak akan menitikkan bibitnya kepada ibu, nantinya akan terjadi proses pembuahan.
  1. Ana pandita akarya wangsit
Mindha kombang angajap ing tawang
Susuh angin ngendi nggone
Lawan galihing kangkung
Wekasane langit jaladri
Isining wuluh wungwang
Lan gigiring punglu
Tapaking kontul anglayang
Manuk miber uluke ngungkuli langit
Kusuma jrah ing tawang
Terjemahan:
Ada seorang pendeta yang membuat pesan
Menirukan kumbang melayang di angkasa
Sarang angin itu dimana tempatnya?
Dan teras batang kangkung
Batas akhir langit dan laut
Isi pembuluh bambu tak barujung pangkal
Dan punggung sebuah bola
Bekas telapak kaki burung sawah yang melayang
Burung terbang kicaunya atau melambung melebihi langit
Bunga-bunga bermekaran di angkasa raya
            Allah itu berada dimana-mana.
  1. Ngambil banyu apikulan warih
Amet geni sarwi adedamar
Kodhok ngemuli elenge
Miwah kang banyu den kum
Myang dahana murub kabesmi
Bumi pinetak ingkang
Pawana katiyup
Tanggal pisan kapurnaman
Yen anenun senteg pisan anigasi
Kuda ngrap ing pandengan
Terjemahan:
Mengambil air berpikulan air
Mengambil api membawa obor
Katak menyelimuti liangnya
Dan air direndam
Serta apai menyala dibakar
Tanah dikubur sedangkan angin ditiup
Tanggal satu bulan Jawa kedahuluan bulan purnama
Jika menenun sekali gerak selesai kerjaannya
Kuda berlari menghilang dalam pandangan mata
Orang yang mencari ilmu harus sudah mempunyai bekal kemampuan merenungkan pengetahuannya sendiri, kejernihan dalam kebenaran, dan berguru dengan yang sempurna ilmunya. Orang yang seperti itu ketika mendapat pertolongan roh ilafi akan mendapat pengertian yang luar biasa.
  1. Anak kayu apurwa sawiji
Wit buwana epang keblat papat
Agodhong mega rumembe
Aprada paku kuwung
Kembang lintang salaga langit
Semi andaru kilat
Who surya lan tengsu
Asirat bun lawan udan
Apepucuh akasa bungkah pratiwi
Oyode bayu braja
Terjemahan:
Kayu yang berasal dari suatu pohon dunia
Bercabang empat kiblat
Berdaun awan tipis berarak
Berhias paku cembung
Berbunga bintang-bintang bergerak-gerik langit
Bertunas kilatan sinar dan petir
Berbuah matahari dan bulan
Diperciki embun dan hujan
Berpucukkan angkasa berpangkal bumi
Akarnya angin dan kilat
Kehadiran sukma dan raga, dengan adanya empat perkara, yaitu ucapan, wujud, bau, dan rasa. Kehadiran hawa nafsu itu berada diseluruh tubuh. Embun dan hujan merupakan air penghidupan dan nafas adalah tali pengikat raga kita.
  1. Wiwitane duk anemu candhi
Gegodhongan miwah wewarangkan
Sihing Hyang kabesmi kabeh
Tan ana janma kang wruh
Yen weruha purwane dadi
Candhi segara wetan
Ingobar karuhun
Kayangane Sang Hyang Tunggal
Sapa reke kang jumeneng mung Hartati
Katon tengahing tawang
Terjemahan:
Pada mulanya ketika menemukan candi
Berwujud gedung dan berpagar benteng
Segala kasih Hyang terbakar
Tidak ada seorangun yang tahu
Sebab jika ada yang tahu asal-usul kejadian
Candi di laut timur
Dibakar terlebih dahulu
Kayangan Yang Maha Esa
Lalu siapa yang mendiami kecualai Hartati?
Yang terlihat di tengah angkasa
            Manusia berasal dari cahaya jernih dan manusia hanya mengetahui asal usul mereka.
  1. Gunung agung segara Serandil
Langit ingkang amengku buwana
Kawruhana ing artine
Gunung segara umung
Guntur sirna amengku bumi
Duk kang langit buwana
Dadya weruh iku
Mudya madyaning ngawiyat
Mangasrama ing Gunung Agung sabumi
Candhi-candhi segara
Terjemahan:
Gunung Agung laut Serandil
Langit yang menguasai dunia
Ketahui apakah artinya?
Hanya gunung dan laut
Guruh hilang menguasai bumi
Ketika langit dunia itu
Menjadi hal itu diketahui
Pemujaan di tengah laut itu
Berasramakan Gunung agung seluas dunia
Candi-candi serta laut
            Mempelajari pengetahuan tidak baik didasari dengan pikiran, tetapi baiknya dengan wahyu. Niscaya manusia akan menuju pada Allah.
  1. Gunung luhure kagiri-giri
Segara agung datanpa sama
Pan sampun kawruhan reke
Harta daya puniku
Datan kena cinakreng budi
Nanging kang sampun prapta
Ing kuwasanipun
Angadeg tengahing jagad
Wetan kulon lor kidul ngandhap myang nginggil
Kapurba kawisesa
Terjemahan:
Ada gunung tingginya bukan main
Laut luas tidak ada yang menyamainya
Itu yang konon yang telah diketahui
Bahwa harta dan daya itu
Tidak dapat diperkirakan oleh budi
Tetapi yang telah sampai
Pada kekuasaannya
Berdiri di tengah alam
Timur barat utara selatan bawah dan atas
Diperintah dan dikuasainya
            Segala tingkah laku dan perbuatan manusia berada dalam penguasaan Allah dan tidak ada yang dapat menandingi.
23.  Bumi gunung segara myang kali
Sagung ingkang sesining bawana
Kasor ing hartadayane
Segara sat kang gunung
Guntur sirna guwa samya nir
Sing wruh harta daya
Dadya teguh timbul
Lan dadi paliyasing prang
Yen lelungan kang kepapag wedi asih
Sato galak suminggah
Terjemahan:
Bumi, gunung, laut, dan sungai
Segala isi alam ini
Kalah oleh harta dan daya
Laut menjadi kering
Gunung runtuh lenyap gua-gua menjadi tidak ada
Barangsiapa yang mengenal harta daya
Ia akan menjadi tabah berani
Menjadi andalan peperangan
Jika bepergian yang berjumpa dengannya takut tetapi sayang
Binatang buas juga bersembunyi
Manusia mempunyai daya kekuatan karena Allah dan barangsiapa yang dapat berjumpa sengan Sang Guru Sejati akan mendapak kemerdekaan.       
24.  Jim peri prayangan padha wedi
Mendhak asih sakehing drubiksa
Rumeksa siyang dalune
Singa anempuh lumpuh
Tan tumama ing awak mami
Kang nedya tan raharja
Kabeh pan linebur
Sakehe kang nedya tan raharja
Larut sirna kang nedya becik basuki
Kang sinedya waluya
Terjemahan:
Jin, peri, arwah sesat takut semua
Menunduk hormat kasih segala arwah pengganggu
Menjadi menjaganya siang dan malam
Barangsiapa menyerang akan lumpuh
Tidak akan mengenai diriku
Yang berniat tidak baik
Semuanya akan lebur
Semuanya yang berniat buruk
Hancur lebur, tetapi yang berniat baik akan selamat
Segala yang dikehendakinya terkabul
            Sesuatu yang buruk yang akan menimpa kita akan pergi menjauh dan menjadi sayang kepada kita. Semua niat baik akan terkabul, tetapi niat buruk akan lenyap.
  1. Siyang dalu rineksa ing Widhi
Dinulur saking karseng hyang Suksma
Kaidhep ing janma akeh
Aran wikuning wiku
Wikan liring mudya semedi
Dadi sasedyanira
Mangunah linuhung
Pepareb Hyang Tegalana
Kang asimpen yen tuwajuh jroning ati
Kalis ing pancabaya
Terjemahan:
Siang malam dilindungi dan dijaga Tuhan
Diakui saudara oleh sesama karena kehendak Tuhan
Dihormati orang banyak
Itulah yang dinamakan pendeta utama
Yang mengetahui segala cara bersemada
Terkabullah segala keinginannya
Terhormat dan terpuji
Bergelar Hyang Tegalana
Barang apapun yang dipendam dalam hatinya
Jika hanya demi berbakti kepada Tuhan
Akan terhindar dari marabahaya
            Bertujuan demi kebenaran akan dicintai sesama dan tidak akan bertindak dengan hawa nafsu dan keserakahan. Segala perbuatan bijak akan dikaruniai keselamatan.
26.  Yen Kinarya atunggu wong sakit
Ejim setan datan wani ngambah
Rineksa malaekate
Nabi wali angepung
Sakeh lara padha sumingkir
Ingkang sedya mitenah
Marang awakingsun
Rinusak dening Pangeran
Eblis lanat sato mara, mara mati
Tumpes tapi sadaya
Terjemahan:
Jika menjadi penunggu orang sakit
Jin dan setan tidak ada yang berani mendatanginya
Sebab dijaga oleh malaikatnya
Para nabi dan wali mengepungnya
Sehingga semua penyakit menyingkir
Yang berniat menfitnah
Terhadap diriku
Akan dirusak oleh Allah
Iblis laknat dan binatang buas yang dating akan mati
Itumpas habis semuanya
            Ilmu akan menjadi penolong orang sakit dan semua yang ada pada diri kita akan menjadi benteng. Orang yang menfitnah terhadap orang sakit akan dilenyapkan oleh Tuhan.
27.  Ana kidung angidung ing wengi
Bebaratan duk amrem winaca
Sang Hyang Guru pangadege
Lumaku Sang Hyang Hayu
Alembehan Asmara ening
Ngadeg pangawak teja
Kang angidung iku
Yen kinarya angawula
Myang lelungan gusti gething dadi asih
Sato setan sumimpang
Terjemahan:
Ada lagu pujian yang berlagu pada malam hari
Tersapu angin sepoi ketika dibacakan dibacakan sambil terpejam
Yang berdiri Sang Hyang Guru
Yang berjalan Sang Hyang Hayu
Yang berlenggang Asmara murni
Berdiri berbadan sinar
Yang berlagu itu
Jika digunakan untuk mengabdi
Dan berpergian tuannya yang benci menjadi sayang
Binatang buas dan setan menyingkir
            Melakukan sholat malam akan menjadikan kita disayang oleh allah dan sesama, marabahaya akan menyingkir.
28.  Sakathahing  upas tawa sami
Lara raga waluya nirmala
Tulak tanggul kang manggawe
Duduk samya kawangsul
Akawuryan sagunging sikir
Ngadam Makdum sadaya
Datan paja ngrungu
Pangucap lawan pangrasa
Myang tumingal kang sedya tumekeng napi
Pangreksaning malekat
Terjemahan:
Segala bisa menjadi tawar semua
Sakit keras sembuh tidak  berbekas
Diperbuat oleh penolak dan pembendung
Guna-guna semua tertolak
Terpesona segala sihir
Oleh Adam Makdum semua
Sama sekali tidak mendengar
Pengucapan dan perasaan
Serta penglihatan yang sedianya tercapai
Berkat penjagaan malaikat
            Orang yang sudah mempunyai ilmu, jika diganggu orang lain akan kembali pada asalnya.
29.   Jabarail ingkang animbangi
Milanira katetepan iman
Pan dadya kandel atine
Ngijraile puniku
Kang rumeksa ing ati suci
Israpil dadi dammar
Madhangi jro kalbu
Mingkail kanga asung sandhang
Lawan pangan tinekan ingkang kinapti
Sabar lawan narima
Terjemahan:
Jibril yang menimbang-nimbang
Karenanya kemantapan iman
Maka jadi tebal hatinya
Ijrail itu
Yang menjaga pada hati suci
Israfil menjadi suluh
Menerangi dalam kalbu
Mikail yang member pakaian dan makanan
Sehingga tercapailah yang dicitakan
Sabar dan berserah diri
            Selain Allah, malaikat Jibril juga akan memberikan daya kepada kita. Segala pikiran akan hening dan suci karena dijaga oleh malaikat Ijrail. Pikiran dan perasaan akan diterangi malaikat Israfil. Malaikat Mikail akan mengabulkan permohonan kita.
30.   Ya Hu Datnyeng pamujining wengi
Bale aras sesakane mulya
Kirun saka tengen nggone
Wanekirun kang tunggu
Saka kiwa gadane wesi
Nulak panggawe ala
Satru lawan mungsuh
Pangeret tengajul rijal
Ander-ander kulhu balik kang linuwih
Ambalik lara raga
Terjemahan:
“Ya Hu Datnyeng” pujian pada malam hari
Balai arasy tiyang kemuliaan
Kirun tiyang kanan tempatnya
Nakirunlah yag menjaganya
Tiang kiri pemukul gada besi
Menolak perbuatan jahat dari lawan dan musuh
Penyekat “ta’ajul rijal”
Penopang “Qulhu balik” yang sangat sakti
Menyembuhkan sakit
            Sholat malam harus dengan pujian dan memusatkan perhatian, niscaya dapat mengembalikan penyakit yang ada pada badan kita.
31.   Dudor molo tengayatul kursi
Lungguh neng atining surat ngam-ngam
Pangleburan lara kabeh
Usuk-usuking luhur, ingkang aran wesi ngalarik
Nenggih Nabi Muhammad
Kang wekasan iku
Atunggu ratri lan siyang
Kinedhepan ing tumuwuh padha asih
Tundhuk mendhak maringwang
Terjemahan:
Dudur dan molo ta’ayatul kursi
Duduk dalam hatinya ialah surat Al-An’am
Penghancur semua penyakit
Kasau-kasau diatas
Yang bernama barisan besi
Ialah Nabi Muhammad
Yang terakhir itu
Ia yang menjaga siang dan malam
Dihadapi oleh semua makhluk yang sayang kepadanya
Takluk dan membungkuk kepadaku
            Jantung itu mempunyai peranan yang besar dalam tubuh dan Nabi Muhammad merupakan cahaya yang dapat mengakhiri segala macam gangguan. Cahaya itu pula yang akan membuat penglihatan terang dan tajam.
32.   Satru mungsuh mundur padha wedi
Sami dhangan neng Betal-mukadas
Tulak balik pangreksane
Pan nabi patang puluh
Paring wahyu mring awak mami
Apan nabi wekasan
Sabda Nabi Dawud
Apetak Bagenda Ambyah
Kinaweden belis lanat lawan ejim
Tan ana wani perak
Terjemahan:
Lawan dan musuh mundur karena takut
Semuanya sehat di Baitul-makaddas
Tulak baliklah penjaganya
Segenap nabi yang empat puluh
Member wahyu kepadaku
Termasuk nabi terakhirSabda dari Nabi Daud
Bentakan Baginda Hamzah
Ditakuti iblis laknat dan jin
Semuanya tidak ada yang berani mendekat
            Cahaya yang paling dahulu menjadi tempat bersemayamnya bibit manusia. Dengan Sang Sabda Kun (Allah) semua akan terwujud dan tidak ada yang berani jika kalah daya kewibawaannya.
33.   Pepayone godhong dukut langit
Tali baratku mendhung ing tawang
Tinundha tan takon mangke
Arajeg Gunung Sewu
Jala sutra ing luhur mami
Kabeh padha rumeksa
Angadhangi mungsuh
Anulak panggawe ala
Lara raga sumingkir kalangkung tebih
Luput kang wisa guna
Terjemahan:
Atapnya daun langit
Tali anginku mendung di angkasa
Berlapis tidak tampak sekarang
Berpagar Gunung Seribu
Jala sutera diatasku
Semuanya itu menjagaku
Menhadang musuh
Menolak perbuatan jahat
Sakit badan menyingkir sangat jauh
Segala bisa dan guna-guna tidak mengena
            Kekuatan kejadian ialah keteguhan dalam kepercayaan dan semuanya akan menjaga keselamatan dari segala ancaman.
34.  Gunung Sewu dadya pager mami
Katon murub kang samya tumingal
Sakeh lara sirna kabeh
Luput ing tuju teluh
Taragnyana tenung jalengki
Bubar ambyar suminggah
Sri Sedana lulut
Punika sih rahmatollah
Rahmat jati jumeneng wali jasmani
Iya Sang Jati Mulya
Terjemahan:
Gunung seribu menjadi pagarku
Tampak menyala oleh yang melihatnya
Semua penyakit lenyap
Tidak terkena segala tenung
Taragnyana, tenung dan jaleng
Bubar hancur menyingkir
Sri Sadana menjadi karib
Itulah Rahmat Allah
Rahmat sejati yang menjadi wakil kejasmanian
Ialah Sang Jati Mulia (Tuhan)
            Dengan rahmat Allah kita seperti mempunyai pertahanan yang kokoh, sehingga orang maupun makhluk lain akan segan kepada kita.
35.  Ingaranan Rara Subaningsih
Kang tuminggal samya sih sadaya
Kedhep sapari-polahe
Keh lara sirna larut
Tan tumama ing awak mami
Kang sangar dadi tawar
Kang gething sih lulut
Saking dhawuh sipat rohman
Iya rahmat rahayu pangreksaneki
Sarana ngangge methak
Terjemahan:
Dinamakan Rara Subaningsih
Yang melihat mencintainya semua
Mempesona segala tingkah lakunya
Segala penyakit hancur lebur
Tidak dapat mengenai diriku
Tempat angker menjadi wajar
Yang benci menjadi kasih dan karib
Semua itu karena perintah Yang Maha Pengasih
Dan rahmat keselamatan yang menjaganya
Dapai dicapai dengan berpuasa memutih
            Orang yang ingin mendapat rahmat dari Allah hendaknya melaksanakan puasa mutih.
36.  Yen lumampah kang mulat awing wrih
Singa barong pan padha rumeksa
Gajah meta neng wurine
Macan gembong ing ngayun
Nagaraja ing kanan kering
Singa mulat jrih tresna
Marang awakingsun
Jim setan lawan manusa
Padha kedhep teluh lawan antu bumi
Ajrih lumayu nginthar
Terjemahan:
Jika berjalan yang melihatnya ketakutan
Singa besar semuanya menjaga
Gajah bersiaga dibelakangnya
Macan besar didepan
Raja naga kanan kiri
Barangsiapa melihat takut tetapi sayang
Kepada diriku
Jin setan dan manusia
Semuanya hormat, tenung dan hantu bumi
Ketakutan berlarian tunggang-langgang
            Ketika kita berjalan seolah-olah ada yang melindungi kita dan semua akan takut kepada kita, kemudian mereka akan sayang kepada kita.
37.  Yen sinimpen tawa barang kalir
Upas bruwang racun banjur sirna
Temah kalis sabarang reh
Jemparing towok putung
Pan anglenyang tumibeng siti
Miwah saliring braja
Tan tumama mringsun
Cendhak cupet dawa tuna
Miwah sambaing setan tenung padha bali
Kedhep wedi maringwang
Terjemahan:
Jika disimpan menjadikan segala sesuatu tawar
Bisa dan racun lalu lenyap
Mengakibatkan terluput dari segalanya
Anak panah dan lembing patah
Melayang-layang jatuh di tanah
Dan segala jenis panah
Tidak dapat melukaiku
Yang pendek tidak sampai
Yang panjang tidak mengenai
Serta hantu, setan dan tenung semua kembali
Hormat dan takut kepadaku
            Untuk mempunyai ilmu walaupun tidak digunakan secara sungguh-sungguh akan mempunyai kewibawaan dan tidak ada yang berani melukai kita.
38.  Ana peksi mangku bumi langit
Manuk iku endah warnaira
Segare erob wastane
Uripe manuk iku
Amimbuhi ing jagad iki
Warninipun sekawan
Sikile wewolu
Kulite iku sarengat
Getihipun tarekat ingkang sejati
Ototipun kakekat
Terjemahan:
Ada burung yang menguasai bumi dan langit
Burung itu indah warnanya
Laut pasanglah namanya
Kehidupan burung itu
Menambahkan kepada dunia ini
Empat macam warnanya
Delapan kakinya
Kulitnya ialah syariat
Darahnya ialah tarikat yang sejati
Darahnya ialah hakekat
            Cahaya dapat menguasai langit dan bumi, dan keberadaannya akan menjadi penolong. Cara raga bertindak harus sesuai dengan jalannya hati nurani dan jiwa.
39.  Dagingnya makripat sejati
Cucukipun sajatining sadat
Eledan tokid wastane
Anadene kang manuk
Pepusuhe supiyah nenggih
Mutmainah jantung
Luamah wadhuke ika
Manuk iku anyawa papat winilis
Nenggih manuk punika
Terjemahan:
Dagingnya ialah ma’rifat sejati
Paruhnya ialah syahadat sejati
Lidahnya taukhid namanya
Adapun burung itu
Limpanya disebut sufiyah
Empedunya ialah amarah
Jantungnya ialah mutmainah
Lawwamah itu perut besarnya
Burung itu bernyawa empat berjalin
Demikianlah burung itu
            Kepercayaan pikiran dan perasaan akan menuju kepada Allah. Nafsu berada di limpa. Amarah berada di empedu. Nafsu mutma’imah berada di jantung. Nafsu lawwamah berada diperut besar.
40.  Uninipun Jabara’il singgih
Socanipun puniku kumala
Anetra wulan srengenge
Napas burani iku
Granipun Tursina nenggih
Angaub soring aras
Karna kalihipun
Ing Gunung Harpat punika
Uluwiyah ing loh kalam wastaneki
Ing Gunung Manikmaya
Terjemahan:
Bunyinya sperti Malaikat Jibril sungguh
Matanya ialah permata pilihan
Bermatakan bulan dan matahari
Nafasnya ialah nurani
Hidungnya ialah Bukit Tursina
Berteduh di bawah singgasana surge
Kedua telinganya
Di Gunung Harfat itu
Bernama luwiyah pada Loh-kalam
Ialah gunung Manikmaya
            Tutur kata manusia itu dijaga malaikat jibril. Didalam mata ialah sinar Muhammad. Roh Nurani itu berada dalam pernafasan. Hidung seperti Gunung Tursina. Telinga seperti Gunung Harfat.
41.  Ana kidung akadang premati
Among tuwuh ing kawasanira
Nganakaken saciptane
Kakang kawah punika
Kang rumeksa ing awak mami
Anekakaken sedya
Ing kawasanipun
Adhi ari-ari ika
Kang mayungi ing laku kawasaneki
Anekken pangarah
Terjemahan:
Adalah lagu pujian yang bersaudarakan karib
Membiakkan menurut kekuasaannya
Mengadakan menurut ciptaannya
Kakak kawah (air tuban) yaitu
Yang menjaga diriku
Yang mendatangkan kehendak
Menurut kekuasaannya
Adapun adik tembuni itu
Yang memayungi diriku seperti laku menurut kekuasaannya
Mengadakan atau mendatangkan pedoman
            Lagu pujian untuk saudara akan mendatangkan suatu kehendak kita. Air ketuban akan melindungi kita pada saat didalam kandungan dan ari-ari akan melindungi segala tingkah laku kita.
42.  Punang getih ing rahina wengi
Ngrerewangi Allah kang kuwasa
Andadekaken karsaNe
Puser kawasanipun
Nguyu-uyu sabawa mami
Nuruti ing panedha
Kawasanireku
Jangkep kadangingsun papat
Kalimane pancer wus dadi sawiji
Tunggal sawujudningwang
Terjemahan:
Adapun darah itu siang maupun malam
Membantu Allah Yang Berkuasa
Menjadikan kehendakNya
Pusarlah kekuasaan itu
Mengamati segala tingkah-lakuku
Mengabulkan segala permohonan
Itulah kekuasaannya
Lengkaplah sudah saudaraku yang empat
Dengan yang kelimanya inti telah menjadi satu
Menjadi seujud denganku
            Darah atas kehendak Allah akan membantu kita dalam mencapai usaha. Sedangkan pusar akan mengabulkan segala permohonan kita. Dan semua akan menyatu pada diri kita.
43.  Yeku kadangingsun kang umijil
Saking marga ina sareng samya
Sadina awor enggone
Sekawan kadangingsun
Ingkang ora umijil saking
Marga ina punika
Kumpule lan ingsun
Dadya makdum sarpin sira
Wewayanganing dat samya dadya kanthi
Saparan datan pisah
Terjemahan:
Ialah saudaraku yang lahir
Dari liang rahim bersama-sama
Sehari bercampur tempatnya
Empat saudaraku itu
Yang tidak lahir dari liang rahim itu
Berkumpul mereka denganku
Kehendaknya menjadi makdum sarpin
Ialah baying-bayang Zat (kuasa Allah) menjadi penyerta semuanya
Kemanapun tidak terpisah
            Saudara keempat adalah yang bersama kita saat lahir dari rahim. Yang tidak melalui rahim adalah pemegang pimpinan yang keberadaannya menjadi baying-bayang kita. Semuanya akan menjadi teman kita kemanapun kita pergi.
44.  A. Yen angidung poma denmemetri
Memuleya sega golong lima
Takir ponthang wewadhahe
Ulam-ulamanipun
Ulam tasik rawa lan kali
Ping pat iwak bengawan
Mawa gantal iku
Rong supit winungkus samya
Apan dadi nyawungkus arta sadhuwit
Sawungkuse punika
Terjemahan:
Jika membawakan lagu pujian jangan lupa bersungguh-sungguh
Menghormatilah dengan nasi golong lima buah
Tempatnya takir pontang
Dengan lauk ikannya berupa
Ikan laut, rawa, sungai
Yang keempat ikan sungai besar
Yang ditusuk
Dua batang dibungkus jadi satu
Seterusnya tiap bungkus diberi uang seduwit
Dalam setiap bungkusnya itu
B. Tumpangena neng ponthangnya sami
Dadya limang wungkus ponthang lima
Sinung sekar cepakane
Loro saponthangipun
Kembang boreh dupa ywa lali
Memetri ujubira
Donganira mahmut
Poma dipun lakonana
Saben dina nuju kalairaneki
Agung sawabe ika
Terjemahan:
Letakkan diatas pontang semua itu
Jadinya lima bungkus dalam lima pontang
Diberi bunga cempaka
Dua kuntum dalam tiap pontang
Bunga urap dan dupa jangan lupa
Peresmiannya untuk menghormati leluhur
Disertai doa Mahmud
Jika hal itu dilakukan
Setiap hari kelahiran kita
Akan besar berkahnya
            Barangsiapa yang memberi lagu pujian kepada saudara akan membawa berkah yang besar.
45.  Balik lamun nora den lakoni
Kadangira pan padha ngrencana
Temah ura saciptane
Sasedyanira wurung
Lawan luput pangarahneki
Sakarepira wigar
Gagar datan antuk
Saking kurang temenira
Madhep laku iku den awas den eling
Tamat ingkang kidungan
Terjemahan:
Sebaliknya jika tidak dijalankan
Saudara-saudaramu akan menggoda
Akhirnya batallah segala kehendak kita
Segala niat urung
Meleset segala yang direncanakan
Sekehendak kita gagal
Batal tidak menjadi
Hal itu disebabkan kurang sungguh-sungguh
Kurang tekun dalam berpuasa
Hendaknya kita awas dang ingat
Tamatlah lagu pujian ini

            Jika saudara kita tidak dihormati akan menyebabkan pikiran kacau. Segala kehendak kita akan tidak tercapai.  Hidup harus tekun berbuat baik, mawas diri dan ingat-ingat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar